MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menegaskan tidak ada sistem gugur dalam seleksi Laskar Pelangi Pemkot Makassar. Meski pun saat ini dilaporkan ada 300 tenaga kontrak petugas kebersihan yang masih bermasalah saat daftar ulang. "Tidak (ada sistem gugur), " tegas Danny saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (9/6/2022).
Danny berdalih mereka yang belum mendaftar karena terkendala persoalan sistem pendaftaran via online. Situasi ini disebut bukan karena kesalahan pendaftar, makanya mesti diproses karena kesulitan.
"Daftar ulang itu karena dia kesulitan (akses sistem pendaftaran), " ucapnya.
Makanya dia memastikan sebanyak 12.800 tenaga kontrak yang lulus seleksi Laskar Pelangi pada dasarnya sudah diterima. Sisa pengelompokan saja berdasarkan keahliannya masing-masing.
"Kan pengelompokan (keahlian) supaya formasi ini tidak sia-sia 12.800 orang ini, " tegas Danny.
Untuk diketahui ada 12.800 tenaga kontrak yang lulus seleksi Laskar Pelangi. Mereka yang lolos hanya diminta mendaftar ulang sesuai kompetensinya masing yang dibagi dalam 3 kelompok, tenaga kontrak ahli, administrasi, dan operasional.
"Jadi pendaftarannya per bidang-bidang sudah ada, jadi terisi semua formasi, " pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 300 tenaga kontrak yang lulus seleksi Laskar Pelangi Pemkot Makassar bermasalah pendaftaran ulangnya. Mereka merupakan petugas kebersihan yang terkendala data mengakses sistem karena persoalan NIK.
"Hari ini data terakhir masih ada 300-an lebih yang belum daftar ulang. Dari tenaga kebersihan, " Kepala Bidang Pengadaan dan Informasi BKPSDM makassar.
Dia mengemukakan kendala pendaftaran ulang dikarenakan ada kesalahan dalam pendataan NIK. Kesalahan NIK ini membuat tenaga kontrak kesulitan mengakses sistem pendaftaran via online.
"Masih ada beberapa belum daftar ulang karena ada kendala error pada NIK. Jadi belum bisa login, " paparnya.
Namun pihaknya memastikan mereka yang belum mendaftar ulang karena persoalan mengakses sistem akan tetap diakomodir. Meski sebelumnya masa pendaftaran yang ditentukan sudah lewat dari yang ditentukan sejak 6 Juni lalu.
"Ada sekitar 300-an orang yang masih datanya bermasalah. Sementara pencocokan NIK, " tandas Ilham.(***)