MAKASSAR - Mulai hari Jumat, 17 Juni 2022 Tim Terpadu yang dibentuk secara khusus akan membersihkan aksi para Anak Jalanan (Anjal) serta Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang kian hari justeru makin menjamur di sudut-sudut kota Makassar.
Instruksi tersebut dilontarkan Wakil Walikota Makassar Fatmawati Rusdi usai pertemuan dengan 7 OPD dalam lingkup Pemkot Makassar, Selasa lalu, untuk secara terpadu dapat membebaskan kota Makassar sebagai lahan operasi para Anjal dan Gepeng.
OPD yang dilibatkan selain Dinas Sosial yang merupakan tupoksinya, masing-masing Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan (DP3A), Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, Dinas Perpustakaan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP.
Dibentuk semacam Tim Khusus melibatkan 7 OPD tersebut dengan tugas saling menopang untuk penertiban Anjal dan Gepeng yang semakin menjamur di kota Makassar. Perda mengenai Anjal dan Gepeng, pembinaan-pembinaan maupun tindakan-tindakan penertiban yang dilakukan Pemkot Makassar selama ini untuk para Anjal dan Gepeng seolah tidak dihiraukan.
Lantaran itu Wawali merasa perlu melibatkan 7 OPD terkait sesuai tupoksi membantu penertiban serta pembinaan para Anjal dan Gepeng dari hulu ke hilir agar tidak lagi berkeliaran di ruang-ruang publik kota Makassar.
Dinas Perhubungan misalnya, diminta untuk setiap saat aktif dengan program speaker “Halo-halo” di lokasi-lokasi lampu lalu-lintas, memperingatkan kepada warga tidak melakukan pemberian kepada para Anjal dan Gepeng.
Satpol PP menertibkan para Anjal dan Gepeng yang ditemukan masih berkeliaran di ruang publik. Kemudian menyerahkan ke Dinas Sosial untuk seterusnya dibina bersama DP3A. Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Dinas Perpustakaan dilibatkan untuk edukasi sesuai tupoksinya masing-masing.
‘’Saya berharap Tim sudah dapat bekerja mulai hari Jumat nanti (17/06/2022-red), ” tandas Wawali Makassar Fatmawati Rusdi.
Langkah awal, Wawali minta agar Dinas Sosial segera membuat Papan-papan Bicara di perempatan-perempatan jalan berkaitan dengan penertiban dan pembinaan Anjal dan Gepeng.
Kepala Dinas Sosial kota Makassar, Aulia Arsyad menyatakan menyambut baik gagasan Wawali membentuk Tim Terpadu untuk penertiban dan pembinaan Anjal dan Gepeng di kota Makassar.
"Selama ini sebenarnya tim kami dari Dinas Sosial kota Makassar tiap hari telah bekerja turun ke lapangan menertibkan Anjal dan Gepeng. Penertiban yang kami lakukan sejak Mei 2022 sudah ada ratusan Anjal terjaring yang kami bina kerjasama DP3A. Dengan terbentuknya Tim Khusus melibatkan sejumlah OPD lainnya, penertiban dan pembinaan dapat berjalan lebih cepat dan lancar lagi, ” katanya.
Dinas Sosial kota Makassar memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) Saribattang yang menantiasa melakukan patroli dalam rangka penertiban Anjal dan Gepeng di ruang publik. Tim Saribattang pun sering bekerja hingga malam hari. Ada Rumah Penampungan dan Trauma Centre (RPTC) milik Dinas Sosial kota Makassar untuk penampungan dan pembinaan sementara bagi para Anjal dan Gepeng yang terjaring Tim Saribattang.
“Sapui!” Begitu teriak serentak beberapa warga saat menyaksikan mobil patroli TRC Saribattang menghampiri beberapa anak-anak Gepeng menyaru sebagai pemulung sembari mendorong becak siang hari di tepi Jl Veteran Selatan.
Sapui (Bahasa Makassar, berarti : Bersihkan). Jl Veteran Selatan, Jl. Hertasing, Jl Ratulangi, Jl Masjid Raya dan sejumlah jalanan lainnya di kota Makassar selama ini terutama saat Hari Jumat selalu ramai dengan kehadiran Gepeng terdiri atas anak-anak, orang tua laki-laki dan perempuan mangkal dengan becak-becak dorongnya menanti belas-kasih pemberian apa saja dari para pelintas jalan.
Tak hanya Anjal dan Gepeng, TRC Saribattang juga menertibkan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang belakangan juga banyak berkeliaran di ruang-ruang publik kota Makassar.
Patroli rutin dilakukan TRC Saribattang Dinas Sosial kota Makassar untuk penertiban Anjal dan Gepeng seringkali melibatkan petugas dari Polrestabes dan petugas Satpol PP kota M.(***)