BANTAENG - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bantaeng, Melakukan penyerahan buku laporan kepada peserta didik (Siswa) yang telah melakukan ujian penaikan kelas. Penerimaan buku laporan kepada peserta didik dilakukan di SMP negeri 2 Bantaeng, Jalan Mawar, Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu, 26 Juni 2022.
Tercatat, Sebanyak 142 Siswa dari kelas VII berhasil mendapatkan kenaikan kelas ke kelas VIII dan kelas dari kelas VIII berjumlah 134 Siswa berhasil naik kelas ke kelas IX.
Pada penerimaan buku laporan, dihadiri peserta didik dan dihadirkan orang tua masing-masing untuk menyaksikan Penerimaan buku laporan.
Kepala SMP negeri 2 Bantaeng, Drs Syarifuddin, MM mengatakan penyerahan buku laporan kepada peserta didik yang disaksikan langsung oleh orang tua masing-masing merupakan komitmen dirinya sebagai kepala sekolah.
"Ini sekaligus sebagai motivasi bagi orang tua siswa untuk memberi semangat kepada anak-anaknya", Kata Drs Syarifuddin, MM
Terkait kondisi sejumlah anak didiknya, Drs Syafruddin memaparkan nilai dan sikap siswa mengalami fluktuasi yakni mengalami penurunan diakibatkan pandemi covid 19 yang mengharuskan siswa harus belajar secara daring maupun luring.
Untuk pembangunan mutu pendidikan kedepannya, Kegiatan SMPN 2 Bantaeng menerapkan sistem belajar mengajar dengan inovasi Kadis Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Bantaeng, Drs Muhammad Haris, M.Si, dimana poin poin penting sistem belajar mengajar dituangkan dalam akronim CARADDE yang salah satu menjadi penekanan ialah tentang disiplin.
"Sekolah mengembangkan program menumbuhkan kedisiplinan murid dan konsisten dengan tujuan untuk belajar. Begitu pula pada program Bupati Bantaeng yakni Bantaeng mengaji, Dimana para orang tua/wali siswa dihimbau kiranya pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 siswa bisa hadir lebih awal untuk mengikuti Bantaeng mengaji", Harap Drs Syarifuddin.
Pada tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Drs, Muhammad Haris, M.Si, Juga mengakui bahwa tahun ajaran 2021/2022, adalah tahun ajaran yang berat di dunia pendidikan, baik kepala sekolah, guru lebih lagi Murid.
Menurut kadis, Pembatasan PBM tatap muka masa vandemi covid 19 adalah kondisi yang begitu memprihatinkan karena semua murid berada pada fase berkurangnya proses belajar mengajar tatap muka di kelas.
"Tentu kondisi tersebut menjadikan semua stakeholder pendidikan mencari solusi agar tidak terjadi looss learning", Kaya Kadis
Dia mengatakan, Kabupaten Bantaeng dengan segenap sumber daya yang ada, berusaha melakukan PBM secara Virtual bahkan bekerja sama dengan pihak Telkomsel agar siswa bisa belajar daring dan diyakini bahwa ini tidak maksimal mengingat tidak semua wilayah dengan jaringan internet baik.
"Dinas pendidikan bersama seluruh pengawas, Kepala sekolah, guru melakukan cara lain dengan menyusun modul dan atau lembar kegiatan siswa yang kemudian diantar kesetiap rumah siswa yang tidak bisa daring, upaya tersebut paling tidak menghindari kondisi hilangnya PBM sebagai hak murid", Kata Kadis
"Minggu ini sesuai kalender pendidikan tahun ajaran 2021/2022 adalah adalah penerimaan rapor bagi peserta didik, yang sesuai kebiasaan menghadirkan para orang di sekolah sebagai bentuk kebersamaan antar warga sekolah dan masyarakat, juga sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada Orang tua murid dari hasil pembelajaran selama satu semester", Tambahnya
Kadis mengakui, Menilik dari hambatan pembelajaran yang dialami peserta didik, tentu prestasi setiap siswa tidak semaksimal jika keadaan PBM normal.
"Oleh karena saya sangat berharap agar kita semua tetap menjaga kondisi agar tetap kondusif dengan memperhatikan Prokes baik pada linkungan rumah siswa lebih lagi pada lingkungan sekolah, semoga pada tahun ajaran 2022/2923 dengan berbagai kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler yang sudah dirancang oleh Pendidik dan tenaga kependidikan dapat terlaksana", Jelas Drs Muhammad Haris, M.Si.